Tajam hujanmu
Ini sudah terlanjur mencintaimu:
Payung terbuka yang bergoyang-goyang di tangan kananku,
Air yang menetes dari pinggir-pinggir payung itu,
Aspal yang gemeletuk di bawah sepatu,
Arloji yang buram berair kacanya,
Dua-tiga patah kata yang mengganjal di tenggorokan
Deras dinginmu
Sembilu hujanmu
Perahu Kertas,
Kumpulan Sajak,
1982.
No comments:
Post a Comment