November 28, 2013

Dibalik "Tembok".

Bukan, ini bukan soal tembok beneran. Postingan gue kali ini soal cowok cuek, kenapa gue samarin jadi "tembok"? Karena mereka bisa dingin dan diem banget sama orang lain atau bahkan sama orang yang dia sayangi kayak tembok. Gue pacaran sama cowok cuek gak cuma sekali dua kali sih, cuma kadar cueknya beda. Ada yang masih dalam batas wajar gue, ada yang diluar nalar gue. Kenapa sampai gue bilang diluar nalar gue? Karena kalo gondok, cewek manapun kayaknya kalah sama dia. Bisa sampai berhari-hari betah gak ngehubungi.

Kalo yang cueknya masih wajar itu, sama orang lain dia masa bodoh banget tapi sama ceweknya masih care. Dia masih suka basa-basi nanya "Udah makan belum?", "How's your day?", "Jangan capek-capek ya", dan lain-lain. Diajakin ngobrol juga masih ada antusiasnya kalo sama gue, yang notabenenya pacarnya. Even kalo diajakin ngobrol orang lain cuma jawab sekenanya atau malah punya pandangan "Siapa lo ngajakin ngobrol gue?", waktu telponan sama gue dia bisa ngobrol lebih dari 5 jam. Seriously. Hehehe :D

Gue waktu itu bete banget sama yang cueknya diluar kemampuan nalar gue, dan banyak orang yang gue curhatin. Gue langsung tanya dia, kira-kira kayak gini percakapannya.
Gue: "Kenapa sih kamu cuek banget sama aku? Padahal aku cewek kamu, bukan temen kamu."
Dia: "Cuek gimana sih??"
Gue: "Ya kamu jarang banget sms duluan kalo gak aku sms. Nelpon duluan juga bisa diitung jari selama ini, semua harus aku dulu. Kamu gak care sama aku! *mulai gak woles*"
Dia: "Aku buka kartu ya. Setiap pagi, abis bangun pagi nih, aku selalu lihat handphone buat ngecheck ada WhatsApp atau pesan gak dari kamu. Terus kalo gak ada, aku check Timeline kamu. Dan yang kamu gak tahu, aku pake aplikasi yang bisa nunjukin tweet kamu. Tweet kamu warnanya beda sama tweet lain di Timeline aku. Aku care sama kamu, tapi gak perlu kan aku ngomong soal itu?"

Gue kaget banget tahu jawabannya kayak gitu, gue pikir ya dia sayang sama guenya gak banget kayak cowok-cowok gue yang care banget. Cuma setelah itu gue bisa tahu, gak selamanya "tembok" bisa sekaku dan sedingin itu. Cowok secuek apapun juga dia punya hati sih ya, bukan robot. Meski kadang mereka kayak gak care sama kita, atau carenya itu care yang ala kadarnya. Gue tahu, dibalik diemnya mereka itu juga ada rasa takut kehilangan orang yang mereka sayang. Ya meski mereka gak terlalu nunjukin ke orang disekitarnya. :)

November 24, 2013

Kahitna - Mantan Terindah.





Mengapa engkau waktu itu putuskan cintaku.
Dan saat ini, engkau s'lalu ingin bertemu.
Dan mengulang jalin cinta.

Mau di kata kan apa lagi, kita tak akan pernah satu.
Engkau di sana aku di sini, meski hatiku memilihmu.

Andai ku bisa, ingin aku memelukmu lagi.
Di hati ini, hanya engkau mantan terindah. 
Yang selalu ku rindukan.

Engkau meminta padaku, untuk mengatakan bila ku berubah.
Jangan pernah kau ragukan, engkau kan selalu di langkahku.

Engkau di sana aku di sini, meski hatiku memilihmu.
Yang kau t'lah buat sungguhlah indah, buat diriku susah lupa.





November 20, 2013

Kamu, Alasanku Jadi Alay. (2)

Aku meletakkanmu di dada sebelah kiriku.
Kalo kamu gak tau, itu jantungku.
Iya, bagian tervital di organ tubuhku.
Kenapa? Gak percaya kamu?.
Ya sudah terserah kamu, orang kenyataannya begitu.

Kalo sudah tau, makanya jangan pergi ninggalin aku.
Aku gak bakalan bisa hidup tanpa kamu.
Mending kalo aku taruh kamu di hati aku.
Masih banyak hati yang lain yang bakalan ngegantiin kamu.
Nah ini? Jantung aku loh, jantung itu tiap manusia cuma dikasi satu.

Tetep sama aku sampe kapanpun dan gak peduli apapun, janji gih ke aku.
Kamu vital loh buat hidupku, jadi jangan macem-macem sama aku.
Masa kamu nanti tega sih biarin aku meninggal tanpa jantungku?.
Kalo kamu tetep tega ngebiarin aku meninggal kaya gitu, aku gentayangin kamu.



Dari Titis atau aku, buat kamu. Iya kamu, ga usa nengok ke kanan sama kiri gitu deh kamu.






*note:
Kalo yang ini, gue bikin di note Facebook, Sabtu, 5 Februari 2011. Bukan, bukan buat orang yang sama dengan postingan yang sebelumnya. Ini buat pacar gue waktu itu. Hehehe :D

Kamu, Alasanku Jadi Alay.

Sebenarnya kamu, yang ku tunggu dalam mimpiku.
Sebenarnya kamu, yang membuatku selalu menunggu update statusmu.
Sebenarnya kamu, yang membuatku setiap hari melihat profil facebookmu.
Sebenarnya kamu, yang selalu membuatku merasa cemburu.

Sebenarnya kamu, yang mengacaukan rasionalku.
Sebenarnya kamu, yang membuatku setia menunggu kamu putus dengan pacarmu.
Sebenarnya kamu, yang membuatku senyam senyum sendiri di depan laptopku.
Sebenarnya kamu, yang membuatku mencuri beberapa foto di facebookmu.

Sebenarnya kamu, yang membuatku joget kegirangan pas namamu muncul di chat boxku.
Sebenarnya kamu, yang ngerusak moodku setiap kamu walltowall-an ma pacarmu.
Sebenarnya kamu, yang membuatku cuma berani liat profilmu dan gak ninggalin apapun buat kamu.
Sebenarnya kamu, yang dengan bodohnya gak peduliin aku.







*note:
Ini gue buat di note Facebook, Kamis, 17 Juni 2010. Galau gara-gara yang digebet udah punya pacar. Hahaha Lucu banget lah, tau udah punya pacar, masih aja ditungguin, masih aja digalauin. :P

November 17, 2013

KaMi, Kata Mini.

Jika hujan hanya mengajarkanmu tentang kedinginan, datang padaku. Dengan senang hati akan ku tunjukkan apa itu kehangatan.

Kejarlah mimpimu, pun aku juga begitu. Jika kita memang berjodoh, dengan sendirinya kita akan dipertemukan waktu.

Pagi ini aku bermimpi tentangmu, namun aku memilih untuk terbangun. Karna dimimpiku pun kamu tetap dengan angkuh dan diammu.

Bahagialah bersamanya dulu, nanti diujung akan ada aku. Rumah tempatmu pulang, tempat segala beban menghilang.

Biarkan aku memantaskan diri, agar jadi istri  terbaik dan ibu dengan peluk terhangat untuk anak-anakmu, nanti.

Adalah kamu, yang namanya tak pernah luput dari doa. Yang hanya mampu kupandangi dari kejauhan saja.

Yang ku rindu disetiap pagi dan malam, yang tak aku pedulikan dengan siapa kamu sekarang. Cinta ini tetap ada, walau kau memaksanya untuk diam.

Lepaskan jas hujanmu ketika hujan, agar kau rasakan rindu yang ku leburkan disetiap tetesan.

Kali ini ku biarkan kau pergi. Bukan, bukan tak sayang lagi, jika jodoh pasti kau akan kembali. Nanti.

Yang tak kau tahu, Tuan. Rindu-rindu yang tak kesampaian sering mengubah dirinya sendiri menjadi gerimis di pipi.

Ijinkan aku mendaratkan cium di bibirmu yang manis. Agar terhenti tangismu yang gerimis.

Rinduku mungkin serupa gerimis bagi jendelamu, Sam. Tak cukup kuat mengetuk, lalu terabaikan.

Maafkan aku, Bu. Atas semua gerimis yang pernah menetes diwajahmu.

Jika rinduku hanya kau anggap debu, maka bersiaplah. Ada badai pasir yang datang menujumu.

Siapa Sih Kamu Itu?

Jangan bosan melihat postingan aku soal kamu.
Akan selalu ada kamu setiap aku ngerasain yang namanya rindu.

Siapa itu kamu? Sesosok makhluk Tuhan bernama lelaki, ya itu kamu.
Yang tinggi badannya melebihi aku.
Yang gantengnya selalu diingat oleh akal dan pikiranku.
Yang wangi parfumnya paling cepat diidentifikasi hidungku.
Yang lebat rambutnya menjadi favorit tanganku.
Yang bibirnya menjadi partner ciuman paling pas buat bibirku.
Yang dulu pernah merangkai mimpi berdua bersamaku.
Yang matanya tak mau melepaskan jeratannya kepadaku.
Yang tangannya ketika menyeberang jalan pernah menggenggam tanganku.
Yang peluknya menjadi hangat terfavorit dalam hidupku.
Yang yah banyak hal yang aku lewati bersamamu, walau dalam sekejap waktu.

Yang pasti, yang selalu punya tempat di hati dan mimpiku.
Ya itulah kamu.

Masih Sama, Tentang Kamu.

Oh hai kamu, semakin menumpuk saja rinduku untukmu.
Bagaimana hari-harimu tanpaku? Apakah sebahagia yang kau tunjukkan padaku?
Apakah sebahagia foto profilmu? Apakah sebahagia postingan-postinganmu?
Apakah yang kau tunjukkan diluaran sama persis dengan yang dirasakan hatimu?

Aku rindu segala tentangmu, benar-benar rindu.
Aku rindu dengan rumah itu. Tempat yang bisa menerimaku ketika aku datang kapanpun aku mau.
Aku rindu dengan ruang tamumu. Tempat dimana aku biasa berbincang santai dengan keluargamu.
Aku rindu dengan kamarmu. Tempat dimana kita berdua biasa menghabiskan waktu dengan bersenda gurau. Berbincang tentang masa lalu maupun masa depanmu denganku.
Aku rindu dengan kasur empukmu. Tempat dimana kita biasa merebahkan lelah, tertidur lelap berdua. Ada kamu disampingku.
Melihatmu tertidur pulas disampingku, merasakan debaran jantungmu ketika aku rebahkan kepala didadamu. Jarak kita pernah sedekat itu.
Aku memintamu untuk memainkan rambutku sebelum tidur, mengecup keningku, masih dan makin teringat jelas dipikiranku.
Atau ketika aku lelap tertidur dan kamu terjaga, kamu diam-diam memotretku dengan handphonemu. Lalu ketika aku bangun dan bertanya, kamu bilang "Kamu kalo lagi tidur mukanya lucu".
Aku juga rindu dengan motor kesayanganmu, iya yang itu. Motor yang dengan setia mengantarku kemanapun aku mau.
Aku juga rindu memelukmu dari boncengan belakang motormu. Menghirup wangi parfummu, dan memelukmu erat. Salah satu favoritku!
Dan juga aku rindu hangat pelukmu. Ketika aku berjinjit dan hampir terjatuh hanya untuk benar-benar memelukmu, itu lucu. Masih ingat kah kamu?


Apalagi? Banyak yang aku rindu tentangmu, tak cukup kata untuk ungkapkan itu.
Nanti suatu waktu, jika kita diijinkan bertemu, erat pelukku akan menunjukkan betapa besarnya rinduku kepadamu.
Selamat hari Minggu untukmu, doa-doa terbaikku selalu menyertaimu. Jika kamu memang jodohku, akan kembali padaku pada saat dan waktu yang tak pernah kita tahu.
Jika bukan, aku percaya Tuhan tahu bahagiamu melebihi aku.

November 15, 2013

Teruntuk, Kamu. (2)

Teruntuk kamu, yang membuatku masih menjaga rasa di hati. 
Ku harap kamu membaca semua yang kutulis tentangmu disini.
Iya kamu, gak usah tengok kanan kiri.
Kamu yang Timelinenya aku pantau terus setiap hari.
Kamu yang membuatku merindukanmu hingga detik ini.

Kamu yang fotonya masih aku simpan rapi-rapi.
Kamu yang fotonya aku lihatin sambil senyum-senyum sendiri.
Kamu yang selalu punya tempat didalam mimpi.
Kamu yang suka seenak jidatnya sendiri, tapi bikin gak bisa tidur sampai pagi.
Kamu yang suka banget pura-pura gak peduli, tapi sebenarnya khawatir setengah mati.

Kamu yang entah berada dimana, sedang apa, dan bersama siapa, tapi selalu aku pikirin gak pernah berhenti.
Kamu yang benar-benar menyakiti, tapi gak pernah bisa pergi dari hati ini.
Kamu yang dulu pernah berjanji, bahwa hubungan ini untuk yang terakhir kali.
Walau kemudian kamu pergi dan hanya meninggalkan janji, hingga ada postingan ini, perasaan ini masih belum mati.
Dan aku tahu, banyak caramu agar ia bisa langsung mati. Tapi sayangnya ia sudah membentuk kekebalan sendiri, cobalah lebih kreatif lagi.

November 14, 2013

Teruntuk, Kamu.

Selamat dini hari untukmu.
Kau masih mengingatku? Setidaknya kau tau dan ingat namaku.
Bagaimana kabarmu? Lama tak ku dengar apapun tentangmu.
Baik-baik saja kan kamu? Ku harap begitu.

Kini kamu tak terjangkau olehku.
Selain terpisah jarak dan waktu, banyak alasan yang tak (akan) pernah ku tahu, mengambilmu dariku.
Seolah kamu dan aku sebelumnya tak pernah bertemu.
Seolah kamu dan aku tidak pernah menjadi satu.

Siapa kamu?.
Bukan ini kamu yang pernah aku kenal dulu.
Kamu yang peluknya bisa menenangkanku.
Kamu yang selalu ada ketika aku membutuhkanmu.

Apa maumu?.
Lalu apa salahku?.
Hingga aku pantas diperlakukan seperti itu, kamu benar-benar tak seperti yang aku tahu.
Diam seolah-olah tak ada sesuatu yang salah antara kamu dan aku.

Bahagiakah kamu dengan berlaku seperti itu?
Bahagiakah kamu dengan menganggap semuanya seperti angin lalu?
Jika bahagia dengan melihatku begini, lanjutkan peranmu.
Aku akan diam disini menunggu, mengikuti semua permainanmu.
Sampai kapan aku tak bisa berjanji padamu, selelahku, sebahagiamu.





#nowlistening Sammy Simorangkir - Kau Harus Bahagia.


November 12, 2013

Selamat Hari Ayah, Bapak. :)

Gue gak tahu kalo hari ini hari Ayah, gue tahunya kalo di Sekolah gue dirayain Sabtu besok. Yah, gue gak dekat sama Bapak gue. Ngobrol pun jarang banget udah, meski kita masih satu rumah. Ya gue tipikalnya gak banyak ngomong kalo di rumah, pun bapak gue. Bapak gue lebih deket sama adek gue, karna ya, adek gue orangnya lebih tau gimana caranya ngobrol sama Beliau.

Gue iri sama Nyo, dia deket banget sama papahnya, atau Astrid temen SMA, dia deket banget sama ayahnya. Walaupun ayahnya sudah meninggal dunia, tapi masih bisa bikin iri dengan baca postingan Twitter dia dulu. Gue pengen kayak gue kecil dulu, gue deket banget sama Bapak. Gue sayang banget sama Bapak, ya even Beliau gak tau seberapa sayang gue buat Beliau. Gue juga tahu, Beliau sayang banget sama gue meski kadang gue gak ngerti Beliau sayang sama gue itu darimananya kalo dilihat dari cara mendidik Beliau.

Bapak gue diem banget orangnya, gue salah juga biasanya gak negur langsung. Itu yang bikin gue keblinger, suka seenak jidat ngelakuin apapun yang gue suka. Maaf ya Pak, kalo aku lulusnya telat gara-gara kerja. Waktu itu keadaan dan Bapak sendiri yang maksa aku jadi kayak gini. Maaf bikin Bapak kecewa selama ini, maaf aku masih belum bisa jadi anak yang bener-bener bisa dibanggakan dihadapan mereka dengan diwisuda. Maaf juga kalo selama ini ngerepotin dengan jadi anak yang banyak maunya, maaf juga kalo kadang aku benci sama Bapak karna banyak hal. Maaf banget Pak, maaf banget ....

Kita cuma gak ngerti gimana caranya berkomunikasi dengan baik, Pak. Kalo Bapak tau, aku sayang banget sama Bapak. Aku selalu doain yang terbaik buat Bapak, Bapak selalu sehat. Bapak jangan sakit lagi, aku khawatir kalo Bapak sakit kayak kapan hari. Bapak jaga kesehatan, aku gak suka Bapak tetap sama kebiasaan lama Bapak, itu gak baik buat kesehatan. Semua doa terbaik selain buat Mamah juga buat Bapak. Suatu hari nanti Pak, aku bakalan buktiin bisa jadi anak yang bisa Bapak andalkan dan banggakan. Aku sayang sama Bapak, meski Bapak gak tahu kalo aku ngepost ini di Blog. :')




#nowlistening Ada Band feat Gita Gutawa - Yang Terbaik Bagimu (Jangan Lupakan Ayah) sambil nangis sesenggukan. Hahaha :')

November 9, 2013

Bocah Petualang part 1.

Kalo ditotal, mungkin perjalanan gue seharian ini bisa kali sampe perbatasan Sidoarjo-Pasuruan atau bahkan sudah sampe Malang. Hari ini temanya keluyuran, diawali dengan yang standard dengan Rumah-Sekolah terus Sekolah-Rumah. Berhenti berapa jam doang, diisi dengan baca novel sambil tiduran di kamar, ngenakin badan abis kerja. Janjian sama partner in crime gue di Sekolah buat ngopi cantik yang lokasinya dideket Sekolah malamnya. Because I have nothing to do, gue iyain aja. Gue juga entah kenapa lagi pengen jalan malam ini.

Tiba jam janjian, gue telat, karena Surabaya macetnya ampun. Gue udah lama gak keluar pas malam Minggu naik motor, jadinya tadi makin-makin deh telatnya. Sampe tempat janjian di Canolli Coffee House&Bakery, salah pesen minuman pula, seret seret deh ini tenggorokan. Huhuhu Gak lama, partner in crime gue ngajakin balik gara-gara dia harus jemput anaknya dulu. Yaudah, gue putusin buat balik juga. Setelah say goodbye di parkiran, gue ngegumam sendiri buat langsung pulang aja. Badan lumayan capek harus PP Rumah-Sekolah 2x sehari. Huhuhu :|

Eh kok malah pas udah dijalan, gue pengen napak tilas. Ngelewatin beberapa jalan yang pernah gue lewatin sama orang yang gue sayang. Dimulai dengan jalan yang umum semacam Ngagel, Pucang, daerah RS Siloam sampe arah Delta, sempet kepikiran mau ke Indie Clothing Expo di Grand City, cuma jam udah nunjukin pukul 20.40, dan gue gak yakin sama bintang tamunya, Seringai. Gue denger nama bandnya doang, kagak pernah dengerin lagunya. Hehehe Akhirnya gue putusin buat lanjut ke arah Perak. Undaan lancar jaya, gak lama belok ke jalan apa ya itu, yang sebelum Tugu Pahlawan pokoknya, udah agak macet. Gue bingung gak biasanya ini macet, dan gue baru inget, ADA GERAK JALAN MOJOKERTO-SURABAYA. (T_T)

Terlanjur basah ya sudah mandi sekali, gitu kalo kata lagunya Meggy Z mah. Sempet kepikiran mau belok kiri ke Kramat Gantung, tapi kan tujuan gue ke arah Perak, gue nekatin akhirnya. Macet banget karena ada lautan manusia dan kendaraan, tapi ternyata selepas Tugu Pahlawan udah enggak. Lanjut ke daerah yang udah lama banget gue gak lewatin, gak banyak yang berubah dari 5-6 tahun yang lalu. Setelah dari sana, gue lanjut ke jalan yang pernah gue lewatin sama orang yang berbeda. Kebetulan dari arah Perak bisa tembus ke tujuan gue selanjutnya.

Gue lurus aja dari pertigaan Demak dari arah Perak ke arah Gadukan situ. Gue agak gak yakin pada awalnya, cuma gue percaya bakalan nyampe ke tempat tujuan gue selanjutnya. Lurus aja jalannya, ampe gue ragu gue ini masih di Surabaya apa udah di Gresik. Gue suka kelewatan kalo urusan belokan jalan soalnya. :))
Gue tengok kanan kiri, masih ada tulisan Surabaya, gue lega banget. Kalo gitu kali ini gue gak kelewat belokannya. Cuma, gue suka dikit-dikit mau belok ke jalan yang salah gara-gara saking bingungnya. Hahaha!

Sampe ada plang jalan menunjukkan Surabaya belok kiri, Terminal Osowilangun dan Gresik lurus. Gue tahu tempat yang pengen gue datangin uda dekat, yes, sepanjang jalan Pergudangan Margomulyo. Sampe situ memang gue gak berhenti sama sekali, cuma motor gue jalanin pelan. Tangan uda kebas banget megang stir, badan juga uda mulai capek. Gue selalu nikmatin perjalanan kalo udah sampe di tempat yang gue tuju, ngegas motor pelan-pelan, dengerin musik sama 1 tangan ditaro paha. Goyangin kepala kanan kiri pelan-pelan, senyam-senyum dibalik masker warna-warni sukaan gue. Mikirin apa? Mikirin orangnya sama apa yang pernah gue lakuin di tempat itu. :)

Badan makin capek, akhirnya gue mutusin buat pulang. Gue suka jalan-jalan naik motor, tanya mantan gue yang mana pun, yang hubungannya udah tahunan atau yang gak sampe 6 bulanan. Kebanyakan dari mereka pasti jawab kalo gue suka diajakin jalan naik motor, ngabisin bensin kalo gue bilang. Jangan khawatir, kadang gue yang bayarin bensinnya kok gitu itu. Jadi gak begitu merugikan lah. Hahaha :P

November 6, 2013

Gimana Kalo?

Akhir-akhir ini suka dengerin Geisha-Lumpuhkan Ingatanku, dikarenakan satu hal. Entah di laptop, entah di handphone. Nah tadi pas barusan pulang kerja, nyalain laptop dan lagi dengerin lagu ini. Eh si adek nyuruh nonton Suka-Suka Uya edisi Ayu Ting-Ting, kata temennya, di edisi itu si Ayu Ting-Ting nyanyi lagu ini sampe nangis. Penasaran dong, buka beberapa video acara itu, eh gak nemuin juga. Ujungnya Googling dan akhirnya lihat videonya.

Oke, lupakan soal video Ayu Ting-Ting. Langsung ada pertanyaan yang pop-up, gimana kalo ada opsi dalam hidup kita yang bisa menghapus ingatan kita tentang seseorang? Seenggaknya 1x, atau maksimal 3x seumur hidup tapi kalian gak bisa milih kenangan baik tetep stay, kenangan buruk hilang. Kalian mau manfaatin itu atau enggak? Kalo itu ditanya ke gue, jawabannya enggak. Kenapa enggak? Bukannya banyak mantan yang punya pengalaman gak enak sama lo? Gak sok bijak atau apa ya, kenangan sama mereka, bukan hanya mantan, tapi sama semua orang yang bangsat sama gue juga ada yang bisa dijadiin pelajaran. Meski bisa milih mana yang bisa diilangin mana yang enggak juga gue gak mau. Kalo disisain kenangan bagusnya doang, bangkenya mereka gak ketauan dong? Nanti gue bikin kesalahan yang sama lagi kalo deketan sama mereka.

Gak sekali dua kali gue digoblokin, dibegoin sama sodara atau temen gara-gara ingat sama orang yang harusnya gak gue inget. Atau inget sama orang yang paling juga udah gak pernah inget-inget gue lagi. Tapi gue suka sih gitu itu, kadang karena kangen, ya even bangsatnya gak pantes buat dikangenin kalo buat orang lain. Kadang buat belajar soal kesalahan-kesalahan apa aja yang gue lakukan di masa lalu, yang gak boleh gue lakukan lagi dan lagi baik saat ini maupun saat yang akan datang. :)


November 2, 2013

The Script - For The First Time.




She's all laid up in bed with a broken heart.
While I'm drinking jack all alone in my local bar.
And we don't know how,
How we got into this mad situation?
Only doing things out of frustration.

Trying to make it work, but man, these times are hard.

She needs me now, but I can't seem to find the time.
I've got a new job now on the unemployment line,
And we don't know how,
How we got into this mess, is it god's test?
Someone help us 'cause we're doing our best.

But we're gonna start by drinking old cheap bottles of wine.
Shit talking up all night.
Saying things we haven't for a while, a while, yeah.
We're smiling but we're close to tears, even after all these years.
We just now got the feeling that we're meeting for the first time.

She's in line at the DOLE, with her head held high.
While I just lost my job but didn't lose my pride.

But we both know how, how we're gonna make it work when it hurts.
When you pick yourself up, you get kicked to the dirt.

Oh these times are hard.
Yeah, they're making us crazy, don't give up on me baby.


Instead of I love this song, what I love the most is the music video clip. Sumpah, video clipnya menonjok banget buat beberapa tahun belakangan ini. Tahu lagunya dulu memang, cari liriknya, dan kemudian kepo dengan video clipnya. Pertama kali lihat, speechless. Gak sampe nangis masih, cuma pas waktu itu kejadiannya hampir sama kayak video clipnya. Ada couple yang dimana posisi cowoknya itu pengangguran, atau anggaplah gak punya pekerjaan tetap. Sedangkan si ceweknya lebih milih cowoknya ketimbang keluarganya dan memutuskan buat pindah jauh dari keluarganya demi membuktikan bahwa dia bisa hidup dengan cowok pilihannya. Tapi si cewek udah mulai nyesel, karena ternyata sekarang mereka hidupnya gak selayak yang dipengenin....

Yang gue suka dari cowok di video clip ini, meskipun diremehin banget sama ceweknya, gak dianggap gara-gara dia gak punya pekerjaan tetap yang bisa menjamin hidup dia dan ceweknya, dia gak marah sama sekali sama ceweknya. Menurut gue, dia sangat amat hebat. Biasa orang yang diremehin bakalan marah banget sama yang ngeremehin atau bahkan bakalan ninggalin yang ngeremehin, siapapun itu. Dia malah tetap setia sama ceweknya dan berusaha keras gimana caranya ceweknya percaya bahwa dia gak akan pernah ngecewain pasangannya. Dia berusaha sampe akhirnya ceweknya percaya, bahwa suatu kesalahan udah pernah ngeremehin dia. Sampe akhirnya ceweknya sadar dengan sendirinya, kalo cowoknya sayang banget sama dia dan bakalan ngelakuin apapun asal dia bahagia. :')

Gue pernah beberapa kali ada di posisi ceweknya, posisi dimana cowok gue masih sangat amat jauh dari kata "mapan". Gue temenin dia dari nol, jatuh bangun bareng, gak ada duit sama kerjaan juga gue gak tinggalin dia, gue temenin cari kerjaan, bahkan gak segan gue bayarin pas dia gak ada duit tiap kita jalan. Gak gue gak ada niatan sombong, gerobak bakso! Gue bersyukur aja, gue gak ninggalin dia pas dia ada di titik paling bawah di hidup dia. Ya kalopun ujungnya gak lagi bersama, gue gak ninggalin dia cuma perkara materi aja. Materi bisa dicari, kalo soal hati, mau gimana lagi? :)