February 23, 2015

Supernova: Partikel, A Super Story of My Super Lady, Zarah Amala.

Supernova bisa dibilang karya sastra Indonesia berseri satu-satunya yang gue punya lengkap bukunya dan memang gue niatin buat koleksi. Berawal dari baca petualangan my adorable Bodhi di mulai dari Biara yang dibawahi guru Liong di daerah Lawang, Malang sampai dia bertemu dengan si ganteng yang ajaib, Kel, di Thailand. Kalo diurutin, Supernova itu diawali dengan Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh, kemudian lanjut ke Akar, Petir, Partikel, dan yang paling terakhir ada Gelombang. Tersisa 1 lagi judul, dan pamungkas yang masih entah kapan terbit, Intelegensi Embun Pagi.

Gue membaca gak sesuai urutan yang ada, gue, seperti yang gue sebutkan diatas, seri pertama dan yang membuat gue penasaran dengan kelanjutannya adalah Akar, petualangan keren ala Bodhi Liong. Yang kedua, dan menjadi favourite gue dari sekarang adalah Zarah Amala, si Partikel Cinta. Cewek yang jago fotografi, yang dibesarkan oleh ayahnya sendiri dengan cara yang gak konvensional atau gak biasa ada di Indonesia.

Diawali dengan dia gak disekolahkan oleh ayahnya dan menjalani hari-harinya dengan home schooling kalo meminjam istilah yang ada sekarang. Zarah jadi lebih pintar dari teman sebayanya, bahkan kemampuannya untuk anak usia kelas 6 SD bisa disetarakan dengan anak kelas 3 SMA. Diawali dari ketertarikan ayahnya akan kerajaan besar fungi, dan juga didukung oleh pekerjaan ayahnya sebagai ahli mikologi, Zarah juga akhirnya mempunyai ketertarikan yang sama. Konflik diawali ketika Zarah gak disekolahkan, dan keputusan ayahnya ditentang oleh keluarga besarnya. Dan kemudian banyak konflik yang lain menyusul, mulai dari ketertarikan ayahnya yang berlebihan akan fungi hingga cenderung menelantarkan keluarga, kelahiran adiknya yang tidak normal, hingga hilangnya ayah yang benar-benar dia sayangi entah kemana secara misterius.

Selama masa pencariannya akan ayahnya, banyak yang harus Zarah hadapi. Membantu Koso, sahabat baiknya yang menderita Disleksia untuk bisa naik kelas semasa SMA dan kemudian meninggalkan dia ke London, mendapatkan kamera Nikon seri langka yang hanya diproduksi 300 units di dunia entah dari siapa di usianya ke 17. Kamera yang membawa dia ke Tanjung Puting, dan akhirnya menuju ke London.

Lesson Learned.

Banyak hal yang terjadi dalam hidup gue selama gue gak ngeblog. Nah, beberapa mau gue share dalam 1 postingan. Bisa dijadiin bahan pelajaran buat yang lain, atau malah bisa buat bahan ketawaan. It depends on you. :)

Gue pernah baca tweet tentang "It's not about the time, it's about priority." Itu adalah kebenaran yang mutlak buat gue, kenapa? Karena gue pernah mengalami kejadian beberapa kali soal menjadi prioritas atau tidak didalam hidup seseorang. Kejadian pertama, kedua, dan ketiga berhubungan sama orang-orang yang mengenal gue lebih dari 5 tahun. Kejadian keempat berhubungan dengan orang yang barusan gue kenal.

Gue dulu pernah jahat dan posesif banget sama cowok gue, gue suruh dia milih antara gue atau teman-temannya. Dan sekarang keadaan berbalik, ketika teman-teman gue lebih sibuk sama orang yang mereka sayang, dan sudah jarang atau malah gak pernah kontakan sama gue. Karma strikes again, true, I admited that. Kejadian 1-3 ceritanya gue ceritain singkat-singkat aja ya? Gue ada teman yang memang barusan punya pacar setelah ribuan tahun lamanya jomblo. Lo tau sendiri kan gimana love birds? Kemana-mana berdua, ngapain aja berdua. Gue biasa mah bisa ngopi kapan aja sama dia, sekarang kepentok "Sorry ya, gue udah ada janji jalan sama cewek gue, kapan-kapan aja ya?" yang sampe sekarang gak terwujud buat sekedar ngopi bareng.

Yang kedua, ini mau gue pas lagi sekota sama dia, atau bahkan enggak, gimanapun ceritanya gak akan bisa ketemu. Dia ada kemungkinan baca cerita ini, dan dia sendirinya tahu betapa betenya gue dan betapa sering gue bahas tentang ini di Social Media manapun. It's the matter of priority, benar-benar kerasa banget didalam kasus ini. Akhirnya sampe gue sendiri pun ogah buat ngajakin ketemuan lagi, mau sampe mati gak ketemu juga gue udah rela. Lo tau setiap orang punya batasannya sendiri kan? :)