September 20, 2011

Ku Sebut Kau Jingga ..

Kita bertemu diantara gelapnya malam dan eloknya senja
Ketika semua sibuk mempersiapkan segalanya sebelum pulang kerja
Kita asik bermain mata, tak peduli sekitaran memandang kita dengan takjubnya
Dua insan yang berbicara tanpa kata, namun bisa acuh dengan sekitarnya

Jingga, kuingat kita pertama berjumpa. Ya, kala itu senja
Namun kau berdua dengannya, ya, dia yang ku kira belahan jiwa
Dulu ku tak ada rasa, ya, kau tau itu Jingga
Kau juga sempat merasakan sakitnya penolakan, jika aku tak lupa

Namun kini, kau belahan jiwa dan tak ada duanya
Waktu begitu cepat mendatangkan cinta diantara dua makhlukNya yang tak sempurna
Kita tak tahu apa yang terjadi nanti Jingga, kita tetap bersama atau berpisah untuk kebaikan kita berdua
Dihidupku, kau tetaplah pemberi warna
Seperti namamu, Jingga, warna semburat merah yang merona, indah di kala senja




Aku mengetiknya dengan segenap rindu dan cinta yang membuncah di dada
Titis Ariwangi yang tak akan pernah jadi sosok impianmu yang sempurna