July 10, 2014

Halo, Kamu!

Halo, kamu! Yang saat ini sukses mengambil alih pikiran dari kerjaan dan tugas akhirku.
Halo, kamu! Yang ternyata bisa dengan mudah menggantikan dia di hatiku.
Maaf aku tak seromantis yang kamu mau, tapi inilah aku.
Akan kucintai kamu meski aku tak sering mention ke akun Twitter atau jadi friend di Facebookmu.
Akan kucintai kamu dengan segala kekurangan dan kelebihanmu, sebisaku.
Tapi tenanglah, akan kuusahakan bahwa sebisaku tak akan pernah sama dengan sebisanya mantan-mantanmu.

Dan ya, dia hanyalah masa laluku, tak perlu kau terlalu khawatir akan hal itu.
Fokuskan pikiranmu hanya tentang kita, bukan melulu tentang dia. Ya, hanya tentang aku dan kamu.
Buatku dia bukanlah apa-apa, hanyalah penggalan cerita dihalaman buku lama yang harus ditutup begitu saja.
Tak seperti kamu, yang membuatku berani menuliskan cerita tentang kita didalam satu bab yang benar-benar baru.
Bab dimana kita sendiri yang akan ciptakan kisah-kisah untuk kita kenang nanti. Hanya aku dan kamu, tanpa sedikitpun ada tentang mantanmu atau mantanku.

Jangan khawatir, Sayang. Kisah kita yang kemarin mungkin sama-sama ganjil, tak tergenapi. Tapi berterima kasihlah kepada yang kita sebut Tuhan, karena jika tidak begitu, kita tidak akan pernah bertemu.
Aku dan kamu sama, sama-sama bukan yang pertama, tapi mari kita berdoa. Semoga genap kali ini akan berpihak kepada kita.
Meskipun nanti ujungnya tetap tak tergenapi juga, percayalah, dengan bertemu denganmu saja, syukur yang aku ucap sudah tak terhitung jumlahnya hingga mungkin Tuhan bosan mendengarnya.



*
I just love you, Shine, to the moon and back. :)

No comments:

Post a Comment