March 15, 2014

Bahagialah, Kamu.

Bahagialah kamu, meski disisimu kini tak ada lagi aku.
Bahagialah kamu, meski dengan cara berpura-pura tak pernah mengenalku.
Bahagialah kamu, meski secara sadar maupun tidak, kata-katamu menyakitiku.
Bahagialah kamu, meski dengan cara memasang foto bersama pacar barumu. Bersama dia yang kau bilang lebih dari aku.
Bersama dia yang kau bilang lebih mencintaimu dibandingkan dengan aku dulu.
Bersama dia yang kau bilang tak akan pernah menyakitimu seperti diriku.
Bersama dia yang kau bilang tak akan pernah meninggalkanmu ketika kau terpuruk seperti aku dulu.

Bahagiakah kamu? Bahagiakah kamu dengan menyakitiku?
Bahagiakah kamu? Dengan melihatku masih sendiri, tak seperti kamu?
Bahagiakah kamu? Melihatku masih saja merindukanmu, sedangkan kamu tak akan pernah acuhkan aku.
Bahagiakah kamu? Menunjukkan betapa bahagianya kamu dengan pacar barumu didepan aku?
Bahagiakah kamu? Selamanya aku tak akan pernah lupa denganmu, meski kau telah benar-benar menyakitiku.
Berbahagialah selagi kamu bisa, tunjukkan semuanya semampumu.
Tapi nanti, jika suatu saat dia menyakitimu lebih dari yang aku lakukan dulu, jangan sekalipun mengingatku.
Karna mungkin disaat itu aku yang sedang berbahagia bisa hidup tanpamu, bisa dengan senang hati melepaskanmu.
Bisa menerima bahwa bukan aku yang tak pantas untukmu, tapi kamu yang tak pantas untukku.


Tertanda, mantan yang paling kau cintai dulu. Yang kau banding-bandingkan dengan kekasihmu yang baru, yang akan kau rindukan ketika dia menyakitimu.

No comments:

Post a Comment