October 6, 2015

Kurang 999.999 Puisi Lagi.

Aku buat untuk kamu yang sedang tidak berada dalam kota yang sama,

Bagaimana kabarmu disana? Masih mencoba berpura-pura bahagia?
Ketika dia yang kamu sayangi setengah hidup meninggalkanmu dengan laki-laki lain yang lebih punya segalanya.
Bagaimana rasanya? Setengah hidup yang kamu perjuangkan mati-matian, membalasmu dengan perlakuan yang demikian.
Jahat rasanya jika aku tertawa, namun kau pun memperlakukan aku dengan cara yang sama.

Kenapa? Tidak terima?
Kenapa harus tidak terima? Biar ku ingatkan kenapa aku bisa tertawa bahagia ketika kamu tidak lagi bisa bersamanya.
Kenapa juga aku masih bisa tersenyum padahal kamu yang aku sayangi sedang terluka.
Masih ingat beberapa waktu lalu? Ketika aku ingin berusaha membahagiakanmu, kau dengan tegas menolakku.
Dengan segala caramu, kau tak begitu hiraukan aku.
Dipikiranmu hanya ada dia, hanya ada bagaimana cara membuatnya kembali ke pelukanmu seperti dahulu kala.
Tanpa peduli, bagaimana perasaanku saat itu. Aku baik-baik saja, atau terluka.


Aku yang selalu ada untukmu bahkan kadang tak berarti apa-apa.
Dengan mudahnya kau bisa membiarkanku berlalu begitu saja.
Bukannya apa, ketika dia bahagia dengan pacar barunya, aku lah yang berusaha membuatmu tertawa.
Bagaimanapun caranya, agar aku bisa melihat senyum yang dulu kamu punya.
Senyum yang membuatku suka dalam sekali tatap mata.

Mati-matian aku mengembalikan semuanya, tapi tetap saja, yang paling kamu pedulikan hanyalah dia, dia, dan dia.
Segala sesuatu dalam hidupmu masih berkisar tentang orang yang sama. Yang sekarang selalu berusaha membuat hidupmu hancur lagi ketika kau sudah mulai bisa bahagia tanpanya.
Oh, Tuhan Yang Maha Segala, semoga sabar ini tak ada habisnya. 
Dan ketika suatu hari nanti kamu tersadar, semoga semuanya belum terlambat ya.

*
Kejadian akhir-akhir ini bikin suka dengerin Ada Band - Haruskah Ku Mati sama Setengah Hati. Lagu sedih favourite dari jaman SMP sampe sekarang. Bayangin, masa biar orang yakin sama kita, kita harus buatin 1.000.000 puisi? Gue bikin 1 aja susah banget, nunggu mood. Huhuhu

Sempet teralihkan moodnya sama lagunya Afgan - Sabar. Awalnya postingan ini buat siapa, jadi aja yang kepikiran siapa. Wkwkwkwkwk
Nah pas si Afgan - Sabar sudah dihapus dari playlist, yang ada dipikiran kembali ke jalan yang benar. Hahaha :D

Dulu mungkin ini pernah dirasain sama mantan gue, yang gue tinggalin sama orang lain pas lagi sayang-sayangnya. Gak gue peduliin semua yang sudah dia lakuin buat gue selama pacaran. Nah, sekarang gue yang ngerasain sendiri. Kalo mantan gue yang tersakiti itu baca, kali dia bilang "Kapok! Ngerasain apa yang aku rasain dulu kan?! Makan tuh karma! Eat that shit, Bitch!" :)))))))))))))

Well, be careful, maybe you've lost the Sun, while counting the stars. Or you've lost the diamond, while collecting the stone. :)

No comments:

Post a Comment