October 12, 2015

Kurang 999.998 Puisi Lagi.

Hai, maaf bila kau terganggu dengan segala puisi tentangmu.
Aku cuma rindu, namun cukup sadar diri untuk tidak mengajakmu bertemu.
Baru saja aku melihat Instagrammu, lalu patah hati aku.
Tak seharusnya aku merasakan rasa iri yang teramat sangat seperti itu.

Dia punya kamu, orang yang sangat aku sayang sejak beberapa waktu lalu.
Dia bisa menyentuhmu kapanpun dia mau, dia tak perlu menunggu seperti aku.
Tak perlu menunggu lama untuk bisa bertemu denganmu.
Dia tak perlu bermimpi seperti aku, hanya demi bisa melihat langsung paras tampanmu.
Atau untuk bisa menciummu selama yang aku mau.


Tuhan, sungguh maafkan aku.
Dosa besar rasanya buatku bila merindukan dia yang sudah jelas bukan jodohku.
Tapi apa dayaku, sayang ini ternyata belum habis termakan waktu.
Belum mati dia dihajar kelunya merindu tanpa pernah ada temu.
Cukup bebal rupanya dia, Tuhan.
Hingga hitungan tahun berlalu, banyaknya rindu masih sama banyaknya dengan yang dulu.

Bantu aku, kirimkan satu malaikatMu.
Ikhlas yang aku tahu butuh banyak belajar dan waktu.
Namun kali ini, aku sungguh butuh bantuanMu. Lelah juga memenuhi diri sendiri dengan harapan palsu.
Tak harus yang seperti dia. Yang tinggi, putih, tampan, dan rupawan.
Cukup satu, yang menurutMu baik buatku.
Yang tak pernah letih, dan tak pernah berhenti mencintaiku hingga ujung waktu.

*
Karena gue nguanggur buanget, gue klik salah 1 akun Instagram favourite gue. Gak nemuin apa yang gue cari, gue klik akun Instagram lain yang berhubungan sama dia. Kadang gue menyesal terlalu kepo sama apa yang harusnya gak gue kepoin, alhasil seperti biasanya, pasti bakalan shock, sedih, kecewa, iri, dll.

Orang yang bikin gue nangis senangis-nangisnya pas dengerin lagunya Afgan yang Sabar waktu pertama kali dulu (dan otomatis Afgan - Sabar langsung gue dengerin on repeat di laptop). Gue juga goblok, gitu itu malah bikin kangen benernya kalo buka Instagramnya, tapi ya mau gimana lagi. Me really wanna know how does he looks like after 2 years ago, is he happy with his new life, etc.

Pathetic isn't it? Dia bisa bahagia tanpa gue, nah sedangkan gue? Gue bisa bahagia, meski tanpa dia. Cuma kalo pas lagi goblok gini, masih bisa sedih juga. Hahaha!
Semoga ini gak berlangsung lama, gue juga pengen bahagia kayak dia. Bahagia bersatu sama orang yang dia sayang, orang yang sayang sama dia. Ya setau gue sih dia bahagia, kalo ternyata ngempet kangen juga sama gue, ya gue bersyukur banget sudah. Wkwkwkwkwkwkwk

Semoga kita nanti kalo memang ditakdirkan buat ketemu, keadaannya lebih baik dari ini ya. Keadaan guenya maksudnya. Hahaha :p
Nanti ketemunya pas gue sudah punya seseorang buat pulang, kayak dia sekarang. Lagian, orangnya belum tentu baca juga. Malah belum tentu dia tahu gue punya blog kok. :))

No comments:

Post a Comment