June 5, 2015

Aku Sungguh Rindu Kita.

Hai, kamu yang nun jauh disana, semoga selalu dalam lindunganNya.
Jangan lupa bersyukur karena setiap harinya, kita masih bisa bersama.
Meski kita hanya bisa saling bertukar cita dan cinta lewat foto dan suara.

Sampai sekarang aku masih tak percaya.
Kamu yang dulu hilang entah kemana, bisa kembali aku temui tak hanya di mimpi saja.
Ya, ya, ya, kamu dulu menghilang karena salahku pastinya.
Cuma apa yang sudah biarlah sudah, sekarang kita bisa tertawa atasnya.

Benar kata orang, bahwa bahagia itu sederhana.
Ya, sesederhana ketika aku membuka WhatsApp, lalu ada pesanmu dari pagi buta.
Aku bahagia, kenapa? Sebelum kamu pergi ke kantor, setidaknya ada aku melintas di pikiranmu saat itu juga.
Meski setiap hari selalu ada saja masalah di kantormu, atau keluhan dari aku, semoga disana kau juga bahagia.
Karena, Sayang, bahagia harusnya memenuhi kehidupan kita meski dengan segala keterbatasannya.


Maaf aku tak pernah sekalipun menyebutkan nama.
Biarlah begini adanya, hingga waktu kita tiba.
Tanpa ku sebut nama juga kau sudah tahu puisi ini untuk siapa.
Tuhan pun juga tahu, rinduku ini buat siapa.
Karena rindu sudah memilih nama yang berbeda, nama yang mungkin menjadi pulangnya.
Bila tidak pun tak apa, karena kamu termasuk satu yang terbaik yang pernah aku punya.

*
Jadi, ini dibuat pas lagi nganggur banget di kantor. Selain itu lagi kangen pastinya, kangen lalu dicombo dengan lagunya Sheila On 7 - Hingga Ujung Waktu. Lagu favourite dari jaman SMP atau SMA lah ya gue lupa pastinya. Hahaha :D

Nanti lagu ini mungkin bakalan masuk di wedding song gue, lagunya bikin pengen buruan nikah sih ya. Hahaha :))
Well, kapanpun nikahnya dan siapapun pasangannya, semoga gue nikah karena memang gue dan dia sudah siap nikah. Bukan karena sodara-sodara, teman-teman, mantan-mantan sudah pada nikah atau dituntut orang tua buat buruan nikah.

No comments:

Post a Comment