September 2, 2014

A Thing to Think. (2)

Hidup gue, dan mungkin kamu, gak jauh dari kata meninggalkan atau ditinggalkan. Ada yang memilih buat tetap stay memang, tapi ujungnya akan ada bagian itu juga, meninggalkan atau ditinggalkan, mau tidak mau rulesnya begitu. Gue pastinya pernah ada dalam keadaan harus meninggalkan karena satu dan lain hal. Entah hal yang memang mengharuskan gue untuk meninggalkan, atau hal yang tidak ada tapi sengaja gue adakan biar gue bisa meninggalkan.

Kadang gue melakukan hal kedua yang gue sebutin dibaris sebelum ini tanpa melihat atau bahkan peduli bakalan gimana perasaan orang yang gue tinggalin. Gue dengan enjoynya pergi seenak jidat setelah mengarang cerita. Nah, karma does exist right? Gue pun juga gak satu dua kali ditinggalkan dengan alasan yang bikin gue bilang "Are you fuckin' kidding me?!" atau malah bikin gue gak habis pikir alasan yang dilontarin bisa ada disaat yang gak seharusnya alasan itu ada. Hahaha

Rekor gue terpecahkan  tahun 2013-2014 ini, bisa dalam 2x selama kurang dari 1 tahun gue ditinggalin sama orang yang gue sayang pas lagi sayang-sayangnya dengan alasan yang cukup simple, yang sebenarnya bisa dicari jalan keluarnya meski dengan keadaan sesumpek apapun. Sedih? Sedih pasti, gue anaknya gampang sayang sama orang sih. Sedih lagi, gue gak pernah diijinkan untuk melakukan apa yang harusnya gue lakukan buat menyelamatkan hubungan gue waktu itu.

Galau? Yes, for sure, I admit it. Gue jadi ngerasain gimana perasaan orang yang gue tinggalin pas lagi sayang-sayangnya sama gue dulu. Hahaha cuma gue sih santai ya, gue anggap itu hal yang harus gue bayar ketika sebelumnya gue melakukan hal yang sama ke orang lain. Instead of I believe that karma does exist, I do believe that God never sleep.

Syukur gue terkadang jadi orang yang optimis dalam menjalani hidup, gue percaya bahwa hidup kita gak akan terus kena musibah. Tuhan gak sejahat itu meski gue sering lupa sama Dia, meski gue selalu melakukan dosa yang sama, meski gue lebih milih buat asik ngegame daripada sedikit meluangkan waktu buat bicara. Gue gak sok bijak atau sok baik, gue akui juga gue ini pendosa. Mengakui kelemahan gue, bukan gue bangga kalo gue ini pendosa. Bodoh kalo gue bangga kalo nanti gue ini calon penghuni neraka, bukan surga.

"Apa yang kamu semai, itulah yang akan kamu tuai" Peribahasa di Bahasa Indonesia mengajarkan gue demikian. Jadi sekarang gue lebih wise dalam melakukan sesuatu dan membuang waktu. Galau itu boleh, stalking mantan itu juga boleh, yang gak boleh itu ganggu hidup mereka pas mereka sudah bisa bahagia tanpa kita. Percayalah, jodoh tak akan lari kemana. Tuhan butuh waktu untuk mengerjakan semua rencanaNya untuk kita. :)

No comments:

Post a Comment