August 28, 2014

Untukmu Nanti, Anakku.

Hai Nak, mungkin ketika kau membaca ini nanti, kau sudah cukup mengerti akan apa itu cinta.
Mungkin kau juga sudah merasakan jatuh cinta kepada lawan jenis yang tampan dan rupawan atau yang cantik jelita.
Dan mungkin juga kau sudah merasakan bagaimana sakitnya jatuh cinta.
Bagaimana ketika kita mengambil keputusan saat itu dengan mengedepankan perasaan, dan bukan logika.

Tak apa Nak, Ibu dulu juga pernah merasakan seperti itu.
Mungkin sakit yang sakitnya melebihi sakit yang kau rasakan saat ini, semua wajar sepertinya.
Sakitnya akan tetap sama ketika kita ditinggalkan orang yang kita cinta, meski itu bukan lagi yang pertama.
Namun apa kau tahu Nak? Terkadang jalan terbaik mencintai seseorang adalah membiarkannya pergi begitu saja.
Saat kau putus cinta, kata-kata Ibu tak akan pernah masuk di logika. Tapi percayalah, Ibu dahulu tak sekali dua kali ditinggalkan orang yang Ibu sayangi sepenuh jiwa dan raga.

Ibu pun pernah melakukan kesalahan yang sangat fatal, meninggalkan orang yang mencintai Ibu apa adanya.
Karna satu dan lain hal biasanya, cuma jangan pernah sekalipun melakukan itu Nak, apapun alasannya.
Pasti akan ada sesal di kemudian hari, itu suatu hal yang pasti dan nyata adanya.


Jatuh cintalah dengan baik dan benar Nak, sebisamu gunakanlah logika.
Jangan lakukan kesalahan yang pernah Ibu lakukan, pertimbangkanlah sesuatu dengan sangat amat matang meski itu sangatlah susah untuk dilakukan ketika kita sedang jatuh cinta.
Ibu tidak mau melihatmu menerima sakit sesakit yang Ibu atau orang yang Ibu tinggalkan terima.
Memang bertemu dengan yang sudah digariskan menjadi jodohmu tak akan pernah mudah, Sayang.
Namun, doa Ibu tak akan pernah berhenti untukmu. Hingga kau bisa menemukan bahagia seperti Ibu dan Ayahmu.





With love,
Titis Ariwangi.





















#nowlistening Mayday Parade - Terrible Things.

No comments:

Post a Comment