August 28, 2014

A Place That Can't Be Replace.

Ada satu tempat dimana segakjelas apapun keadaan lo, lo bakalan diterima dengan lapang dada. Sesalah apapun lo, lo bakalan dimaafin, meski mungkin it takes time to heal the wound. Nah tempat ini buat gue, salah satu tempat yang kadang randomnya beneran random, ada rasa sayang yang besar buat satu sama lain memang, cuma para makhluk penghuninya kebanyakan suka gengsi buat mengungkapkan ke satu sama lain. Sampai salah satu dari mereka terjatuh, baik ke lubang yang sama maupun berbeda.

Ditempat ini, dan sama para penghuninyalah gue bisa tanpa rasa malu sama sekali nangis macam bayi yang lapar atau macam anak kecil yang balonnya diletusin sama Gru di Despicable Me 2 pas dia tahu kenyataan bahwa dia gak bisa bersatu sama Lucy. Mereka yang sering banget ngajakin ribut, dari hal yang memang penting sampai hal yang gak penting kemudian dipentingin. Cuma ketika gue mimpiin  salah satu dari mereka kenapa-kenapa, gue bisa kebangun dari tidur dan nangis gak mau kehilangan, meski mereka nyebelinnya kadang gak ketulungan.

Ditempat ini, ketika gue lebih mengurung diri ketimbang bersosialisasi, bakalan ada yang nanya "Kamu kenapa? Ada yang mau diceritain?". Ada yang memilih buat berani nanya gue kenapa, dan masuk ke zona nyaman gue yang pada saat itu sedang gak nyaman sama sekali dan ada potensi "senggol bacok!". Waktu saat dimana yang lain lebih mentingin buat cari aman dan gak ganggu gue, atau nunggu gue redaan dikit emosi atau masalahnya.

Ditempat ini, semua kesalahan yang gue lakukan selama ini bisa dimaafkan meski kadang dengan susah payah. Merekalah yang bisa nerima gue dengan segala baik dan buruknya, dengan sifat dan sikap gue yang sampai sekarang kadang suka seenak jidatnya sendiri dan dengan segala ketidakdewasaan gue sebagai salah satu makhuk disini.

Ketika gue nangis sejadi-jadinya pas gue putus sama siapapun, akan selalu ada doa-doa baik yang tidak pernah putus, meski gue gak bisa lihat itu dengan mata gue, seperti sekarang. Ketika gue melakukan kesalahan fatal, ketika yang lain memilih untuk sibuk sendiri, atau malah bahkan tidak peduli, ditempat ini, gue masih bisa menemukan setidaknya satu orang yang mau jadi pendengar yang baik meski kadang tetap tanpa solusi.

Tempat dimana gue bisa selalu pulang, ketika yang lain memutuskan untuk tak tinggal. :)

No comments:

Post a Comment